PENDAHULUAN
Dalam 15 tahun terakhir ini insidens penyakit kardiovaskular
di Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun
1995 melaporkan penyakit ini menduduki rangking ketiga. Pada
survey kesehatan rumah tangga tahun
2000 penyakit ini menduduki rangking pertama sebagai penyebab kematian
di Indonesia. Penyakit kardiovaskular tidak hanya sebagai penyebab angka kematian
yang utama, tetapi juga sebagai penyebab angka kesakitan. Selain peningkatan insidens terlihat kecenderungan perubahan pola penyakit kardiovaskular itu sendiri. Pada tahun sebelumnya valvular
heart disease yang disebabkan sekuele infeksi streptokokus
beta hemolitikus pada tenggorokan menempati peringkat pertama,
saat ini coronary heart disease menempati peringkat pertama. Juga terlihat kecenderungan prevalensi penyakit jantung koroner meningkat pada usia
yang semakin muda.
Kemajuan penatalaksanaan penyakit kardiovaskular mulai dari diagnostik,
terapi medik, terapi surgical dan rehabilitasi menyebabkan jumlah penderita penyakit kardiovaskular
yang ditangani semakin baik yang meningkatkan harapan hidup penderita. Meskipun demikian,
hal ini tidak menyelesaikan masalah karena ada kalanya meninggalkan sekuele pada penderita sehingga mengurangi produktivitas kerja dan kualitas hidup.
Selain itu semuanya memerlukan biaya yang sangat besar,
dan sumber daya manusia yang terampil dalam penatalaksanaannya.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular perlu ditingkatkan karena selain murah dan mudah,
dapat dilakukan dimana saja,
kapan saja dan oleh siapa saja, tetapi memerlukan perubahan gaya hidup masyarakat
Indonesia terhadap penyakit kardiovaskular. Faktor risiko dari penyakit kardiovaskular perlu mendapat perhatian khusus,
karena risiko hari ini merupakan penyakit di masa yang akan datang. Selain memfokuskan perhatian pada mereka
yang telah menderita penyakit, kita juga perlu memusatkan perhatian pada mereka
yang belum menderita tetapi mempunyai resiko untuk menderita penyakit. Karena sesungguhnya jumlah
orang yang mempunyai risiko jatuh sakit jauh lebih banyak dari pada mereka yang telah menderita penyakit.
DEFINISI
System kardiovaskuler merupakan system yang memberi fasilitas
proses pengangkutan berbagai substansi ke sel-sel tubuh. System ini terdiri
dari organ penggerak yang disebut jantung dan system saluran yang terdiri dari
arteri yang mengalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah
menuju jantung.
ANATOMI
Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis,
atrium kanan dan kiri. Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm
serta tebal kira-kira 6 cm.
a. Ruang
dalam jantung
Ada 4 ruangan dalam
jantung dimana 2 dari ruang itu disebut atrium dan sisanya adalah ventrikel.
Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum interatriorum),
sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-ventrikulorum).
b.
Katup-katup jantung
Di antara atrium
kanan dan ventrikel kana nada katup yang memisahkan keduanya yaitu katup
tricuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup
yang disebut dengan katup mitral/bicuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai
pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke
ventrikel. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang
terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan
menutup bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan
relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju
arteri pulmonalis. Pada pangkal aorta terdapat katup aorta. Katup ini akan
membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir ke
seluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri
relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali ke dalam ventrikel kiri.
FISIOLOGI
KONTRAKSI JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi
darah (diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari
ruang jantung (sistol). Darah yang kehabisan O2 dari seluruh tubuh
mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah
atrium kanan terisi darah, darah akan terdorong menuju ventrikel kanan. Lalu
akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju
paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh kapiler yang mengelilingi
kantong udara di paru-paru, menyerap O2 dan melepaskan CO2 yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya O2
menbgalir di dalam vena pulmonalis
menuju ventrikel kiri. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel
kiri, yang selanjutnya akan memompa darah melewati katup aorta masuk ke dalam
aorta.
PENYAKIT PADA
SISTEM KARDIOVASKULER
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan
suatu kelainan yang terjadi pada organ jantung dengan akibat terjadinya
gangguan fungsional, anatomis serta system hemodinamis.
Kejadian penyakit
jantung yang paling sering adalah penyakit jantung coroner, serangan jantung
dan kondisi sakit jantung lainnya. Gejalanya bisa berupa nyeri atau perasaan
tidak enak di dada seperti terbakar, tertekan, diperas-peras, atau dicekik.
Rasa tersebut sering menjalar ke lengan, dagu, leher, punggung atau ke perut
yang menjadi kembung, mual atau muntah. Gejala tersebut berlangsung cukup lama
dan tidak berkurang/hilang dengan istirahat. Bahkan sering disertai gejala lain
seperti sesak napas, tubuh terasa lemas, pucat, berkeringat dingin,
berdebar-debar, dan perasaan cemas.
Jenis penyakit
yang dapat digolongkan ke dalam penyakit jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) adalah:
a.
Penyakit
jantung coroner (PJK, penyakit jantung iskemik, serangan jantung, infark
miokard, angina pectoris)
b.
Penyakit
pembuluh darah otak (stroke, TIA/Transient Ischemic Attack)
c.
Penyakit
jantung hipertensi
d.
Penyakit
pembuluh darah perifer
e.
Penyakit
gagal jantung
f.
Penyakit
janung rematik
g.
Penyakit
jantung bawaan
h.
Penyakit
kardiomiopathy
i.
Penyakit
jantung katub
PENCEGAHAN
a.
Berhenti
merokok sedini mungkin
Nikotin, karbon monoksida (CO) dan zat lainnya yang terkandung
dalam rokok berpotensi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah. Hal ini
akan mempermudah kolesterol untuk melekat pada dinding pembuluh darah yang
mengalami kerusakan sehingga membentuk plak.
b.
Berolahraga
secara teratur
Ketika melakukan aktivitas fisik, jantung akan berdenyut lebih
cepat untuk meningkatkan jumlah darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh
sehingga meningkatkan kadar HDL/kolesterol baik dan menurunkan LDL/kolesterol
jahat.
c.
Perbaikan
diet
Membatasi konsumsi daging, ikan atau ungags maksimal 150 gram per
hari. Tingkatkan asupan makanan tinggi serat, antara lain roti/sereal tinggi
serat, sayuran serta buah-buahan
d.
Hindari
stress yang berlebihan
Stress bisa menyebabkan peningkatan kadar hormon epinefrin yang
mengakibatkan naiknya tekanan darah dan denyut jantung sehingga mempermudah
kerusakan pada dinding pembuluh darah.
e.
Hindari
pola hidup tidak sehat
Pola hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya penyakit
diabetes, darah tinggi serta obesitas, faktor-faktor ini merupakan penyebab
terjadinya penyakit jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Islamee, Ayu. 2008. Faktor-faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler.
Available From: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123378-S-5437-Faktor-faktor-Literatur.pdf
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC:
Jakarta
Tao. Kendall. Sinopsis Organ Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Karisma Publishing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar