Selasa, 14 Juli 2015

PENYAKIT YANG DIAKIBATKAN OLEH MEROKOK




PENYAKIT KARDIOVASKULER
Perokok lebih rentan menderita aterosklerosis pembuluh darah besar dibandingkan bukan perokok. Terdapat interaksi multiplikatif antara merokok dan faktor risiko penyakit jantung lebih tinggi pada perokok dengan hipertensi dan peningkatan serum lipid.
            Merokok juga meningkatkan kejadian infark miokard dan sudden cardiac death melalui agregasi platelet dan oklusi vaskuler.
            Berhenti merokok menurunkan risiko serangan jantung kedua dalam 6 – 12 bulan. Infark miokard dan kematian akibat PJK juga menurun dalam tahun-tahun pertama setelah berhenti merokok.

KANKER
Merokok menyebabkan kanker paru-paru, mulut, naso-oro, dan hipofaring, lubang hidung dan sinus paranasal, laring, esofagus, perut, pankreas, liver, ginjal (badan dan pelvis), ureter, kandung kemih, dan serviks uterin, dan juga menyebabkan leukemia mieloid. Terdapat bukti bahwa merokok berperan meningkatkan risiko kanker kolorektal dan payudara.
            Risiko kanker meningkat berdasarkan meningkatnya jumlah rokok per hari dan meningkatnya durasi merokok, dan terdapat hubungan sinergistik antara merokok dan minum alkohol dengan kanker mulut, esofagus dan paru.
            Berhenti merokok, menurunkan risiko terjadinya kanker. Kendati demikian, terdapat kemungkinan terjadinya kanker paru setelah 20 tahun.

PENYAKIT PERNAPASAN
Merokok, merupakan sebab utama penyakit paru obstruktif kronik. Dalam 1-2 tahun merokok, seorang perokok muda akan terjadi perubahan inflamasi di jalur pernafasan kecil, kendati pengukuran fungsi paru pada perubahan ini tidak dapat memprediksi terjadinya obstuksi kronis jalur nafas. Setelah 20 tahun merokok, terjadi perubahan patofisiologi pada paru secara proporsional seiring dengan intensitas daan durasi merokok. Inflamasi kronik dan penyempitan jalur nafas kecil dan/atau digestif enzimatik dinding alveolar pada empisema pulmonal menyebabkan pengurangan aliran anfas ekspirasi sehingga terjadi gejala klinis napas terhambat pada ~15% perokok.
            Seorang perokok muda yang mengalami perubahan pada jalur pernapasan kecil akan kembali normal setelah berhenti merokok selama 1-2 tahun.
KOMPLIKASI MATERNA SELAMA KEHAMILAN
Merokok berhubungan dengan beberapa komplikasi maternal selama kehamilan: ruptur prematur pada membran, abrupsio plasenta, dan plasenta previa; juga terdapat sedikit peningkatan risiko aborsi spontan pada perempuan perokok. Janin pada seorang yang merokok, akan lebih berisiko mengalami kelahiran sebelum waktunya, mortalitas perinatal yang lebih tinggi, ukuran janin yang lebih kecil dari ukuraan normal yang sesuai usia kandungan, berisiko lebih tinggi mengalami infant respiratory distress sindrome, kemungkinan mengalami kematian akibat sudden infant death sindrome, dan mengalami pertumbuhan yang terhambat setidaknya pada tahun-tahun pertama.

KONDISI LAIN
Merokok menghambat penyembuhan ulkus peptik: meningkatkan risiko osteoporosis, katarak, senilis, dan degenerasi makular, dan meyebabkan menopause prematur, keriput, batu empedu dan kolesistitis pada perempuan dan impotensi pada pria.

PEROKOK PASIF
Asap rokok dapat dipisahkan menjadi 2 komponen, asap utama yang dihisap oleh perokok dan asap sampingan yang tidak terfilter (dikeluarkan dari ujung rokok) yang dihisap secara pasif oleh bukan perokok.
            Paparan dalam jangka panjang pada asap rokok, dapat meningkatkan risiko kanker paru dan penyakit arterikoroner di antara bukan-perokok. Juga meningkatkan insiden infeksi pernapasan, otitis media kronik, dan asma pada anak-anak.


referensi :
Anggota PAPDI Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V, Interna Publishing. Jakarta, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar