Adakalanya diperlukan
hanya jumlah sel eosinofil saja yang terapat dalam 1 µl darah. Cairan pengencer
untuk tujuan itu ialah yang mengandung eosin yang memberi warna merah kepada
granula eosinofil. Salah satu cairan pengencer ialah yang mempunyai susunan
sbb.: larutan eosinofil 2% 5 ml; aceton 5 ml dan aquadest 100 ml. Larutan ini
harus disimpan dalam lemari es, hanya tahan satu minggu dan harus disaring
sebelum memakainya.
Cara
A. Mengisi pipet leukosit
Sama
seperti tindakan-tindakan pada menghitung leukosit, tetapi di sini darah diisap
sampai garis-tanda 1 dan sebagai cairan pengencer dipakai larutan khusus tadi
yang diisi sampai garis 11.
B. Mengisi kamar hitung
Setelah
kamar hitung diisi dibiarkan selama 15 menit dalam cawan petri tertutup yang
berisi juga sepotong kertas saring basah.
C. Menghitung jumlah sel
Jumlah
sel eosinofil yang dapat dikenal dari granulanya yang berwarna merah, dihitung
dalam “seluruh bidang yang dibagi” yaitu dalam 9
(luas) dan 0,1 mm (tinggi).
D. Perhitungan
Pengenceran
darah adalah 10 kali; sel-sel eosinofil yang dihitung terdapat dalam ruang
sebesar 0,9
. Julah sel eosinofil yang dihitung
dikali 10 x 10 : 9 ialah jumlahnya per µl darah.
Catatan
Karena jumlahnya kecil, menghitung sel eosinofil tidak
dapat dilakukan dengan ketelitian yang sama seperti menghitung leukosit.
Kesalahan rata-rata dengan cara di atas mendekati ± 35%.
Ketelitian menghitung dapat dipertinggi jika menggunakan
kamar hitung yang lebih besar volumenya, umpamanya yang menurut Fuchs-Rosenthal
yang luasnya 16
dan tingginya 0,2 mm.
Jumlah sel eosinofil per µl darah menjadi
(n
adalah angka semua sel eosinofil yang terdapat dalam kamar hitung
Fuchs-Rosenthal).
Referensi:
Gandosoebrata, R.
Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat. Jakarta, 1984
Tidak ada komentar:
Posting Komentar